Energi Alternatif


ENERGI ALTERNATIF
Energi alternatif merupakan energi yang selama ini sedang di cari oleh para ilmuan sebagai ganti energi dengan fosil.  Para ilmuan sangat khawatir dengan habisnya energi minyak bumi dan batu bara  di bumi akibat pemanfaatannya yang terlalu berlebihan. Sekarang ini banyak negara yang mengembangkan energi alternatif yang digunakan sebagai sumber listik di suatu daerah.
Energi alternatif tersebut diantaranya:
1.     Pembangkit listrik tenaga panas bumi,
2.     Pembangkit listrik tenaga air.
3.     Pembangkit listrik tenaga matahari.
4.     pembangkit listrik tenaga nuklir.
5.     pembangkit listrik tenaga udara.
Dan baru-baru ini banyak para ilmuan muda mengembangkan berbagai macam uji coba sederhana untuk mendapatkan energi listrik secara gratis, diantaranya yaitu dengan:
1.     Pembangkit listrik dengan magnet.
2.     Pembangkit listrik dengan grafitasi bumi.
3.     Pembangkit listrik dengan air garam.
Selain itu Materi ini dipilih karena penulis ingin mengetahui sejauh apa penggunaan energy alternative dalam hal ini penggunaan belimbing wuluh sebagai sumber energy alternative pengganti batre, sekaligus ingin mengenalkan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan mudah didapatkan, sehingga bisa bermanfaat bagi semua.
B.      Alat dan Bahan
Dibawah ini akan kita jelaskan bagaimana cara membuat listrik dengan garam. praktik ini sangatlah mudah mengingat bahan-bahan yang dibutuhkan akan dapat kalian peroleh di toko terdekat.
Bahan yang diperlukan adalah:
a.     Air garam
b.     Seng sebagai anoda bermuatan negatif.
c.     Tembaga sebagai katoda bermuatan positif.
d.      lampu led untuk menguji keberadaan daya/listrik searah (DC)
e.     Kabel 2 warna
f.      Gelas aqua
g.     Multimeter
h.     Penjepit buaya kecil

C.     Proses Pembuatan
Langkah pertama yang ditempuh adalah menyiapkan alat dan bahan.
Cara selanjutnya yaitu:
1.          Masukkan setengah pcs garam kedalam gelas aqua kosong yang telah disediakan. 3 pcs garam untuk 6 gelas aqua.
2.          Susun berderet gelas-gelas yang sudah berisi garam.
3.          Isi air pada tiap-tiap gelas yang sudah terisi garan kira-kira sampai garam tenggelam dan air lebih tinggi 1,5 cm di atas ppermukaan garam
4.          Buat rangkaian elektroda dengan menyambungkan antara lempeng tembaga dan lempeng seng menggunakan kabel (kira-kira dengan kabel masing-masing 15cm)
5.          Susun rangkaian elektroda tersebut ke dalam gelas-gelas tanah yang telah disiapkan sebelumnya, dengan susunan lempeng tembaga-lempeng seng dan begitu seterusnya, jadi satu gelas akan berisi susunan satu lempeng tembaga dan satu lempeng seng dari rangkaian elektroda yang berbeda.
6.          Siapkan dua rangkaian elektroda dengan kabel yang lebih panjang dan hanya menggunakan satu lempeng saja, satu tembaga dan satu seng. Untuk gelas terluar (gelas pertama dan terakhir yang hanya memiliki satu lempeng: gelas pertama lempeng tembaga dan gelas terakhir lempeng seng) disambungkan dengan rangkaian elektroda baru ini. Gelas pertama dengan yang rangkaian seng, gelas terakhir disambungkan dengan rangkaian tembaga. Ujung dari dua kabel rangkaian terakhir inilah yang akan disambungkan dengan lampu yang akan dinyalakan setelah dimasukkan elektroda.
7.          Jadilah rangkaian sederhana pembangkit energi alternatif ini. Satu gelas bisa menghasilkan energi sebesar 0,5 volt, jadi untuk menghasilkan energi yang lebih besar tinggal menambahkan jumlah gelas dalam rangkaian yang akan dibuat. Satu gelas rangkaian ini bisa bertahan kurang lebih selama 5 hari. Lampu LED yang mampu dibangkitkan oleh larutan garam.

 
 
Gambar 3. Penjelasan detailnya mengenai proses energi yang diperoleh

D.     Penggunaan Dalam Pembelajaran
Penggunaan larutan garam ini sebenarnya sebagai pengganti batre, secara sederhana akan penulis jelaskan bagaimana prinsip dasar dari sel listrik bebahan dasar buah.


Gambar 4.  Sel sederhana

Prinsip dasar dari sel listrik berbahan dasar buah ini sama seperti sel volta. Sel listrik berbahan dasar buah ini terdiri dari pelat tembaga (Katoda), seng (Anoda) dan cairan dari larutan garam sebagai larutan elektrolit. 
Sel volta atau sel galvani adalah suatu sel elektrokimia yang terdiri atas dua buah elektrode (katoda dan anoda) yang dapat menghasilkan energi listrik akibat terjadinya reaksi redoks secara spontan pada kedua elektroda tersebut7
 Prinsip kerja sel sederhana (volta) ketika kedua kutub dihubungkan dengan kawat,terjadi reaksi kimia. Seng dari pelat seng melarut dalam asam, sehingga ion-ion seng positif pergi kedalam larutan dan mengakibatkan seng menjadi bermuatan negatif. Elektron dari pelat seng bergerak melalui kawat penghubung menuju pelat tembaga. Pada pelat tembaga ini elektron dapat ditangkap oleh ion-ion positif hidrogen yang terdapat larutan asam, sehingga ion hidrogen berubah menjadi gas hidrogen. Jika pelat tembaga dan seng dihubungkan dengan lampu LED, maka lampu LED akan menyala.

Comments